Monday, June 14, 2010

The Difference Between Maskulin And Feminin

Semua dari kita tentunya pernah mendengar sebutan maskulin dan feminin, namun apakah kita benar-benar paham apa yang dimaksud dengan maskulin dan feminin?? Maskulin dan feminin sebenarnya merupakan klasifikasi dari gender. Gender berbeda dengan jenis kelamin, yang terbagi menjadi dua yaitu laki-laki dan perempuan.

Gender bersifat lebih komplek dari jenis kelamin. Gender sifatnya universal tidak kaku, gender terbentuk oleh lingkup sosial sedangkan jenis kelamin berdasarkan biologis sepenuhnya.

Ternyata perbedaan gaya komunikasi gender antara maskulin dan feminine sangatlah berbeda. Namun perbedaan tersebut bersifat unik. Kita pun dapat mempelajari perbedaan dari masing-masing gender, sehingga semakin kita banyak mengetahui tentang perbedaan tersebut maka kita akan semakin mampu beradaptasi dengan percakapan lintas gender dan dapat menentukan secara tepat gaya komunikasi apa yang cocok.

Dalam berkomunikasi, feminine dan maskulin memiliki gayanya sendiri-sendiri. Sebagai contoh, orang feminin cenderung mengungkapkan diri lebih sering ketimbang orang-orang maskulin, dan lebih bersifat pribadi. Orang feminin cenderung berkomunikasi dengan rasa kasih sayang, dengan keakraban dan kepercayaan yang lebih besar daripada orang-orang yang maskulin.

Secara umum, orang feminine lebih banyak berkomunikasi dan memprioritaskan komunikasi lebih dari maskulin. Berbeda dengan orang maskulin mereka membentuk persahabatan dengan orang-orang maskulin lain hanya berdasarkan kepentingan bersama, sementara orang feminine membangun persahabatan dengan orang-orang feminin lain berdasarkan rasa saling mendukung.

Orang maskulin mengharapkan kompetisi dalam persahabatan mereka. Mereka menghindari komunikasi yang menunjukkan kelemahan dan kerentanan diri mereka, sedangkan orang feminine tidak keberatan berkomunikasi tentang kelemahan dan kerentanan mereka. Bahkan orang feminin sering merasa lebih dekat dengan teman-teman mereka jika mereka menceritakan kelemahan mereka. Orang maskulin cenderung untuk melompat dari topik ke topik lain saat berbicara, tapi orang feminin cenderung untuk berbicara panjang lebar tentang satu topik.

Akhirnya dari perbedaan komunikasi gender tersebut seorang ahli bernama Julia T. Wood menghasilkan teori komunikasi lintas gender. Dimana pada teori-teori tersebut banyak membahas tentang gaya komunikasi anter gender. Menurutnya kesalahpahaman yang sering muncul antara maskulin dan feminin terjadi karena adanya perbedaan gaya interaksi terhadap reaksi menerima suatu pesan antara maskulin dan feminine.

Julia T. Wood memberikan saran agar perbedaan gender tidak menghalangi proses komunikasi yang efektif antara maskulin dan feminin. Maka itu Ia menganjurkan agar setiap individu dapat menahan diri terhadap kecenderungan menghakimi dan mencoba mengeksplorasi serta memahami satu sama lain. Agar komunikasi antar gender tetap berjalan dengan harmonis dan efektif.

Verawati -Fikom Untar-
NIM: 915070059

1 comment: